Butur Miliki 17 Ribu Hektare Manggrove, Potensial Dikembangkan jadi Kawasan Wisata

  • Bagikan
Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah saat menyampaikan sambutan pada malam ramah tamah kunjungan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di pelataran Rujab Bupati Butur, Senin (17/10/2022) malam. (istimewa)

SEPUTARSULTRA.COM – Kabupaten Buton Utara (Butur) memiliki berbagai sumber daya alam potensial untuk dikembangkan. Salah satunya hutan adalah manggrove.

Kawasan hutan manggrove yang tersebar di Butur cukup luas. Bupati Butur Muhammad Ridwan Zakariah menyebut, luasnya mencapai kurang lebih 17.754 hektare (ha).

“Potensi ini dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata mangrove yang terintegrasi dengan sektor lainnya, baik di sektor perikanan maupun keindahan hutan tropis serta wisata budaya masyarakat pesisir,” ungkap Ridwan Zakariah pada malam ramah tamah kunjungan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di pelataran Rujab Bupati Butur, Senin (17/10/2022) malam.

Selain manggrove, Ridwan juga memaparkan sejumlah potensi daerah lainnya pada pertemuan tersebut.

Sektor pertanian Butur merupakan penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar, mencapai Rp 871.680.000.500.000 atau 38.19 persen.

“Dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi global yang menghadapi krisis pangan, kami bersama masyarakat secara masif melakukan pengembangan jagung kuning, padi ladang, kedelai dan rencana pengembangan sektor peternakan,” paparnya.

Kemudian, sektor perikanan dan kelautan terdapat pengembangan budidaya lobster serta rumput laut yang merupakan program unggulan Buton Utara ke depan dengan tetap memperhatikan komoditi lainnya.

Kabupaten di ujung Utara Pulau Buton itu juga disebut memiliki cadangan aspal yang belum dikelola. “Tentu hal ini kami sangat mengharapkan komitmen pemerintah pusat untuk dapat dimanfaatkan secara nasional potensi aspal Buton,” ungkapnya.

Ridwan menjelaskan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mempunyai cadangan aspal Buton sebesar 3,835 juta ton. Dari total cadangan tersebut, terdapat juga di Buton Utara sebesar 1,513 juta ton atau 39,45 persen.

“Sehingga peluang Buton Utara untuk menjadi sentra industri pengolahan aspal sangat besar,” tandasnya.

Kedatangan Moeldoko bersama rombongan di Buton Utara sendiri untuk mengecek langsung lokasi rencana pembangunan Bandara (bandar udara) di Lantagi, juga meninjau kawasan hutan manggrove di Tanah Merah (Desa Koepisino).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara KSP Moeldoko dan Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, di Kantor Staf Presiden, beberapa waktu lalu. (Adv)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *