SEPUTARSULTRA.COM. Fenomena elnino diprediksi akan melanda wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurunnya curah hujan bakal berimbas pada kekeringan. Tidak hanya mengancam tanaman petani gagal panen, namun juga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio mengatakan elnino salah satu fenomena akan harus diantisipasi, karena perubahan iklim yang begitu cepat. Sejak awal, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah mengeluarkan warning. Untik itulah, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada.
“Berdasarkan prediksi BMKG, mulai September sampai dengan November 2023 ini kita menghadapi cuaca yang ekstrim. Salah satu pemicunya adalah elnino,” kata Asrun, beberapa waktu lalu.
Di sejumlah daerah, pemerintah telah mengeluarkan erling warning sistem baik yang berkaitan dengan pembuatan pamflet, perekaman suara maupun kampanye agar kewaspadaan dini masyarakat sudah bisa mewaspadai situasi alam yang ekstrim.
“Kepada masyarakat kita supaya berjaga-jaga dan berhati-hati. Dengan adanya peringatan ini kita selalu harus meng-update itu. Bisa saja perubahan yang begitu cepat nanti yang dikeluarkan oleh BMKG dan kita harus mengikuti instruksi dan waspadai,” ujarnya.
Kewaspadaan yang dimaksud lanjutnya, menyangkut kebakaran hutan dan kekeringan sawah. Walaupun sistem pengairan sudah baik tetapi harus perlu waspada adanya ancaman-ancaman kekeringan.
“Kita ambil contoh di kota Baubau sudah mengantisipasi elnino dengan melakukan publikasi dan sebarkan ke masyarakat. Salah satunya menggunakan media cetak dan elektronik. Pada intinya bagaimana agar informasi elnino ini sampai di masyarakat dan tercerahkan,” pungkasnya. Adm